Artikel berikut ini adalah lanjutan dari artikel Tips Membangun System Audio High End (Part I). Setelah pada artikel sebelumnya membahas perencanaan dan komponen loudspeaker, di bagian ini akan mengulas beberapa subbab dan komponen lainnya untuk membangun high end audio system yang ideal bagi seorang audiophile.

Amplifier

Komponen ini terletak di tengah-tengah antara sumber suara dan loudspeaker. Ia mengubah sinyal kecil dari sumber suara, lalu diperbesar agar dapat diterima oleh sinyal loudspeaker.
Umumnya para audiophile lebih suka ada pemisahan antara pre amplifier dengan power amplifier. Pre amplifier yang biasa kita kenal berfungsi sebagai control amplifier di mana terdapat fungsi untuk mengatur besar kecil volume, balance control, asal sumber suara (input), dan menyediakan multi output untuk koneksi dua power amplifier atau lebih. Komponen itu sangat berpengaruh dalam memberikan warna suara dalam suatu system high end dan layak mendapat perhatian yang serius.

Sedangkan, power amplifier merupakan fungsi yang sesungguhnya dari penguat suara, yaitu dengan membesarkan signal suara kecil dari pre amplifier ke speaker. Mengapa dipisahkan? Para audiophile meyakini bahwa adanya arus listrik yang kuat pada power amplifier dapat mempengaruhi warna suara yang dihasilkan sebuah pre amplifier.

Akan tetapi dengan kemajuan teknologi akhir-akhir ini, integrated amplifier pun cukup mencuri hati para audiophile. Hal itu karena susunan konstruksi dalam suatu amplifier dapat dipisahkan secara murni oleh integrated amplifier modern sehingga issue signal interference dapat diminimalkan dan bahkan dieliminasi. Manufaktur-manufaktur elektronik terkemuka dari Amerika Serikat seperti Mark Levinson dan Krell yang dulu konsisten dengan konsep pemisahan pre dan power pun kini mulai memproduksi integrated amplifier seperti Mark Levinson ML383 dan Krell KAV 400 XI dsb.

CD/SACD/DVDA Player

Bagaimana kita bisa mendapatkan suara yang baik jika sumber suaranya jelek? Demikian pertanyaan yang muncul  untuk menggambarkan peranan dari komponen ini. Dewasa ini, banyak sekali pilihan format yang dapat kita gunakan sebagai sumber suara. Kita tidak akan membahas perbedaannya satu per satu. Akan tetapi, perlu diingat bahwa apapun pilihan formatnya, yang terbaik adalah yang dapat membawa real life music di ruang dengar kita. Sejauh ini, piringan hitam yang di-setup secara baik, menurut pandangan audiophile, belum tertandingi oleh format digital masa kini.

Cara kerja pemutar CD terdiri dari 2 fungsi utama yaitu membaca data signal dan yang kedua merubah signal digital tersebut ke analog sehingga dikenal istilah CD Transport dan Digital Analog Converter (DAC). CD transport hanya berfungsi membaca data pada disc dan kemudian dikeluarkan dalam format digital, sedangkan yang bertugas untuk mengkonversi data dari format digital ke analog adalah komponen DAC. Mengapa harus dipisah? Audiophile meyakini bahwa struktur mekanikal pemutar CD ketika membaca CD yang diputar cepat akan meyebabkan getaran yang efeknya mampu mempengaruhi kualitas suara pada saat signal diproses dari digital ke analog di modul DAC. Di samping itu, di dalam CD Transport papan atas, struktur mekaniknya cukup rumit untuk meredam getaran sehingga menyita sebagian besar ruang dari komponen tersebut. Demikian pula dengan DAC yang baik, sering dijumpai power supply yang besar untuk menghantar listrik yang stabil ke processor dan komponen elektronik lainnya.

Ruang Dengar Audiophile

Apabila memungkinkan, usahakanlah untuk mempunyai ruang dengar khusus yang telah diberikan treatmet akustik. Treatment akustik bukan berarti sebuah ruangan kedap suara tanpa pantulan atau yang biasa disebut dead room. Dead room justru cenderung berefek negatif terhadap system audio. Treble menjadi dull, tidak open dan tidak detail. Vokal menjadi tidak rich dan terkesan keluar dari tenggorokan.

Yang terbaik adalah apabila ruangan tersebut menyisakan sedikit ruang yang hidup  sehingga reverberasi suara masih bermain di ruang tersebut. Umumnya para audiophile menggunakan beberapa perangkat room treatment, seperti Echo Buster atau RPG Diffusor dan sebagainya untuk melakukan setting sebuah ruangan. Beberapa perangkat tersebut bahkan spesial dibuat untuk tidak menyerap suara, tetapi justru memecah dan memantulkannya kembali ke sembarang arah. Dipercaya bahwa teknologi ini mampu membuat suara lebih hidup dibanding menyerap eneginya yang cenderung akan membuat treble menjadi dull.

Apabila kita tidak dapat mengusahakan ruang dengar khusus–di ruang terbuka yang tidak memungkinkan dipasang perangkat room treatment–usahakan di sudut ruangan di belakang speaker ditempatkan peredam suara seperti busa atau glass wool untuk meredam gema bass yang excessive.

Ukuran ideal untuk sebuah ruang dengar adalah 5m x 8m x 3m (Panjang x Lebar x Tinggi). Dengan ruangan sebesar ini, kita dapat menempatkan speaker floorstanding full range yang dapat menghasilkan medan suara yang besar dan tampilan vokal penyanyi yang utuh dari kepala sampai ke kaki. Layaknya seorang penyanyi atau pemain instrument yang hadir di ruangan tersebut.

Ruang-Dengar-Audiophile

Contoh Ruang Dengar Audiophile

Uji Dengar Ruang

Setelah itu, yang paling vital adalah uji dengar. Referensi buku atau majalah bisa membantu untuk memperkecil kemungkinan. Akan tetapi, belilah barang yang sesuai dengan selera kita. Karakter suara dan jenis musik yang kita sukai dan pilihlah komponen yang mendekati apa yang kita inginkan.

Bawalah CD lagu kesukaan yang telah kita kenal dan sering kita dengar sebagai bahan referensi. Kemudian, lakukanlah comparative test A/B, yaitu dengan mencoba amplifier yang kita inginkan. Kenali karakter suaranya, kemudian gantilah dengan amplifier pembanding lain lalu catat perbedaannya. Kemudian, kembali lagi ke amplifier yang kita inginkan. Dengan melakukan hal ini, memungkinkan kita untuk lebih jelas mengetahui kelemahan dan kelebihan dari salah satu amplifier tersebut. Apabila mencoba pre amplifier dengan fasiltas by pass, itu akan lebih memudahkan lagi. Kita dengar pre amplifier tersebut melalui jalur sinyal suaranya, kemudian kita by pass jalur sinyalnya sehingga yang berfungsi murni hanya volume control saja. Dari sinilah, kelebihan dan kekurangannya akan terdeteksi dengan jelas.

Tahap Pembelian Perangkat High End Audio System

Pilihlah toko yang menyediakan ruang khusus untuk uji dengar atau bahkan toko yang menawarkan untuk langsung uji dengar di rumah kita. Dengan demikian, kita tidak akan kecewa karena kasus yang umum terjadi, suara yang dihasilkan di toko berbeda dengan pada saat terpasang di rumah.

Harga memang merupakan suatu faktor yang amat penting. Akan tetapi, apabila kita sudah mendapatkan pelayanan yang demikian baik dari suatu toko dengan menawarkan uji dengar di rumah, seyogyanya tentu kita membeli barang dari toko tersebut. Tentunya sang pemilik toko akan kecewa apabila dia telah memberikan servis terbaiknya, tetapi ternyata kita membeli barang tersebut dari toko lain yang menawarkan harga lebih murah. So, happy hunting!

PENULIS: ERWIN ATMAJA

Pos-pos Terbaru

Komentar Terbaru

Pos-pos Terbaru

Komentar Terbaru

Continue Reading